When I'm still 3th grade, I'm learning about marketing techiques. The most interesting subjects for me is about marketing. To increase understanding of marketing, I suggest you to read the book by Philips Kothler.
Pandangan
pemasaran sekarang adalah berbasis kepada hubungan dengan pelangggan. Inti
pemasaraan sekarang adalah meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penciptaan
nilai bagi pelanggan. Tugas ini menjadi terlalu kompleks untuk dikerjakan hanya
oleh departemen/divisi pemasaran.
Dalam
pandangan sekarang, menurut James G. Barnes dalam Secrets of Customer Relationship Management, pemasaran
adalah tugas setiap orang dalam sebuah perusahaan. Setiap pegawai memiliki
potensi untuk mempengaruhi kepuasan pelanggan secara langsung maupun tidak
langsung. Semua pegawai harus menyadari keuntungan bagi perusahaan untuk
mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang. Semua pegawai harus mengenali
cara-cara untuk memperbaiki hubungan dengan pelanggan pada saat mereka melayani
pelanggan tersebut. Namun, tidak semua pegawai berhubungan langsung dengan
pelanggan. Oleh karena itu, membangun hubungan pelanggan tidak selalu mungkin
dilakukan secara langsung. Dengan demikian bentuk-bentuk hubungan antara satu
pegawai dengan pegawai lain terhadap para pelanggan akan berbeda dengan tujuan
yang sama.
Tujuan
yang sama itu adalah menciptakan keterikatan pelanggan bukan hanya dengan
produk yang dihasilkan, tetapi juga dengan atribut yang dimiliki perusahaan.
Perubahan pandangan terhadap pemasaran, juga membuat bauran pemasaran 4P ikut
berubah. 4P dalam pandangan pemasaran yang baru adalah product, process, perform, dan people. Produk merupakan inti dari
apa yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan. Proses merupakan sistem dan
aktivitas yang mendukung ketersediaan produk atau jasa inti. Performa merupakan
penyediaan produk sesuai yang dijanjikan dan menjadikannya benar. People
(orang) merupakan interaksi pegawai, yakni bagaimana pelanggan diperlakukan
dalam interaksi bisnis.
Perbankan
sebagai salah satu pelaku bisnis, selama dua dasawarsa terakhir tidak
henti-hentinya berkompetisi untuk membuat nasabahnya tetap setia pada produknya
dan tidak berpaling ke produk lain. Salah satu kiat yang diyakini dalam
pemasaran sekarang untuk membuat nasabah setia adalah menciptakan sistem
layanan yang selalu mengarah kepada customer
satisfaction.
Customer
satisfaction atau kepuasaan pelanggan dapat
didefinisikan sebagai perspektif pengalaman nasabah setelah menggunakan suatu
produk atau layanan jasa perbankan di sebuah bank. Kepuasan dapat diartikan
sebagai hasil dari penilaian atau persepsi nasabah bahwa produk atau jasa
layanan telah memberikan tingkat kenikmatan tertentu. Tingkat kenikmatan yang
dimaksud adalah kesesuaian antara apa yang dirasakan oleh nasabah dari
pengalaman yang diperoleh dengan apa yang diharapkan. Dengan demikian, dapat
terjadi bahwa secara aktual, suatu produk dan jasa layanan, menurut pihak bank
mempunyai potensi untuk memenuhi harapan nasabah, tetapi ternyata hasil dari
persepsi nasabah tidak sama dengan apa yang diinginkan oleh pihak bank sebagai
pemilik produk dan layanan jasa. Hal ini dapat terjadi karena adanya gap antara apa yang dipersepsikan
oleh pihak bank dengan apa yang dipersepsikan oleh nasabah.
Pengambilan
keputusan seorang nasabah berinvestasi di suatu bank, mengambil pembiayaan,
atau memanfaatkan jasa bank tersebut selalu didasari dengan pertimbangan yang
rasional. Banyaknya pilihan, membuat nasabah berada pada phase at risk karena begitu
mudahnya melirik produk subtitusi yang ditawarkan oleh pesaing. Tingkat
ekspektasi nasabah yang berbeda menjadi faktor utama yang menghambat bank dalam
memenuhi fasilitas dan manfaat produk/ jasa yang sesuai dengan kebutuhan
nasabah demi meningkatkan kepuasan nasabah. Apalagi, saat ini, setiap bank
menyediakan fasiltas, fitur, dan manfaat yang relatif sama.
Dalam persaingan yang
tinggi, fungsi informasi merupakan faktor penentu yang cukup signifikan bagi
masyarakat umum maupun nasabah eksisiting untuk memancing minat mereka memiliki
atau memanfaatkan produk/layanan yang disediakan oleh bank. Informasi yang
diperoleh oleh nasabah bukan harus selalu berbentuk iklan promosi, melainkan
juga informasi yang disampaikan oleh setiap stakeholders
yang terkait dengan bisnis bank.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar